Senin, 30 Mei 2011

Wanita Mandiri dan Perceraian,,,,,,,

Hey Guys,,,, baca judul di atas aneh gk ya???? biasakan aq nulis ttg cinta mulu....walau kdg lebay.dn narsis.
Tapi bnr kejadian td buat aq pikir ttg judul di atas yg dulunya gk pernah trlintas terpikir di benak ku.
Jam tidur siang gw trganggu dgn tangisan wanita dan anak kecil...rmh yg biasanya sepi kok tiba" rame
kalau ortu gw ribut gk mungkinlah ,,,,,dgn sontak aq buka kamar dn aq liat tetangga ku mbak Ita nangis sambil peluk mama ku....dan 2 anaknya yg kecil jg ikut nangis....dgn wajah bingung aq deketi mereka .ehhhh mama malah nyuruh aq bawa anak" ke kmr...sumpah guyssss.....liat anak kecil yg nangis aq jd miris bgt....gk tega liatnya aplg wajah mbak Ita memar  gitu...Gw yakin...nih pasti KDRT......

tampa byk tnya aq coba diemkn 2 mahluk kecil itu walau susah akhirnya gw sukses jg....walau isi kulkasku habis di obrak abrik,gpplah yg penting mereka diem.akhirnya setelah semua tenang akhirnya dgn isak tangis
mbak ita ceritakan semuanya.Dia memutuskan utk cerai dari sang suami OMG......aq bengong seorg wanita yg aq liat lembut bgt brani mengajukan cerai.hedehhhhh gk salah nih.

Cerita ttg percerai trlalu brani wanita skrg utk mengugat cerai...apalg kalu liat infotaiment celeb kasusnya gk jauh dri cerai dan selingkuh...sampai mama gw larang aq utk slalu liat berita infotaiment.menurut aq sih mungkin kasusu cerai menonjol karna uda byk kena krisis ahlak (baik pria&wanita)di tmbah faktor penyebab
1. KDRT
2, ketidakharmonisan dlm RT
3. Pernikahan dini
4. ekonomi
Dan yg buat aq merinding gugat cerai trnyata byk dari pihak wanita skrg...bkn laki'dn yg buat aq lebih tercengang trnyata faktor ekonomi lebih dominan dari sekian byk perceraian.jadi mikir apa bnr dlm hubungan
RT ekonomi dn finansial lebih penting dari cinta....??????

apalg tren skrg wanita byk yg lebih eksis baik dari pekerjaan dn ekonomi.intinya mandiri dlm sgala hal
hingga kdg kehadiran laki' tdk trlalu di butuhkn dan lebih mengejutkan trnyata uda byk paham penganut wanita melajang walau umur uda memungkinkan mereka utk menikah,bagi mereka hidup melajang ttp fun yg penting karier dn ekonomi mereka cukup.Mmg sih pilihan ttp di tangan kita mau jd wanita seperti apakah

      ***WANITA MANDIRI ''''''''MANDIRI""""""???????
Seorang temanku, cowo, bercerita bahwa dia baru putusin pacarnya. Aku tanya alasannya, karena pacarnya itu terlalu mandiri.
Hmmm, segitu menyakitkan kah kenyataan itu buat dia sehingga dia sampai mengakhiri hubungan itu?
Dan aku menemukan jawabannya dalam hatiku sendiri. Memang benar bahwa kemandirian pacarnya yang terlalu itu, benar menyakitkan. Gimana mungkin, dia tidak ada melibatkan temanku itu dalam kehidupannya?Oke lah dia tidak mau menyusahkan dan merepotkan. Tapi, tentu saja si cowo ini juga kan akan senang hati bila sekali waktu dia dimintai tolong, dia tentu tau konsekuensi akan “direpoti” sedikit sama si wanita dalam batas yang wajar (malah terkadang ga wajar), dari awal.
Banyak sekali aku lihat kenyataan yang berlangsung di kalangan kaumku, mandiri yang kebablasan. Oke lah mandiri, tapi apa iya sampe kita tidak butuh kaum adam kah? Aku rasa tidak. Boleh kita mandiri, boleh kita jadi cewe jagoan, boleh kita serba bisa dalam segala hal, termasuk ahli dalam melakukan pekerjaan lelaki. Tapi kita tak boleh mengingkari bahwa ada beberapa hal yang memang adalah hak lelaki

Kemandirian itu kadang-kadang malah mempertajam egoisme dalam diri wanita. Karena bisa melakukan semuanya, jadi ga butuh lelaki lagi. Menyedihkan. Apalagi kalau egoisme itu berlaku sampai dia sudah menjadi seorang istri dan ibu. Dikala dia merasa kemandirian nya itu perlu ditunjukkan dalam keluarga, perlu mengalahkan suami, mulai lah dia tidak merasa mementingkan suami lagi. Dia tidak takut lagi maju ke pengadilan dan menggugat cerai suaminya.
Aku rasa, kaum ada itu juga akan sangat senang memanjakan kita sekali2, sangat senang merasa dibutuhkan dan dihargai. Sangat senang kalo kita melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan. Dan mereka juga sangat bangga melihat kemandirian kita dan keberanian kita. Mereka akan nyaman dan senang karena kemandirian kita itu, mereka ga khawatir lg saat kita memberitahu kita pulang malam, kita pergi ke suatu tempat sendiri, karena kita perempuan mandiri dan berani.
Aku masih berfikiran tradisional untuk beberapa hal dalam konteks hubungan antara wanita dan lelaki. Wanita, mengambilkan makanan untuk suaminya, menemani dia makan malam, walaupun hanya cicip-cicip kecil karena takut gemuk, yang paling penting adalah komunikasi yang terjalin saat di meja makan nya. Karena, seharian sudah melakukan pekerjaan masing-masing, tidak ada kesempatan untuk berdiskusi, jadi momen makan malam, bisa dipergunakan. Semodern-modern nya perempuan,semandiri-mandirinya dia, dia harus tetap menyadari bahwa ada beberapa hal yang pria memang jagoan nya. Harus kita akui juga, bahwa kita butuh mereka.
Siang hari boleh kita jadi “raksasa” kerjaan, jadi bos yang bisa merintah sekian bawahan, yang sangat ahli dan cakap dalam kerjaan dan kehidupan sosialitas kita. Tapi,sesampainya di rumah, tanggalkan itu semua, jadilah “pelayan” bagi suami dan keluargamu. Buat yang masih melajang sepertiku, bole juga ni belajar dari sekarang, belajar berbagi, belajar peka, supaya nanti ga mati rasa ntar ama suami (hahahahahahaha).

   WANITA yg sempurna adalah yg sukses dalam karier dn berhasil dlm hubungan.pribadinya... 
             DAN ITU HARAPAN TERBESAR BUAT DIRIKU.....
Amiennnn........




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar